Sunday, January 13, 2008

Tafsir Al-Munir - Juz 28


Panel Penyemak

- Haji Abd. Ghani Samsudin

(Yang Di Pertua, Persatuan 'Ulama Malaysia)

- Sheikh Haji Abdul Halim Kadir

(Mantan Mufti Kerajaan Negeri Terengganu)

Prof. Madya Saleh Hj. Md @ Hj. Ahmad

(Pensyarah, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya)

- Sheikh Mohd Noor Mansur al-Hafiz

(Imam Besar Masjid Negeri Perak)

- Haji Pauzi Haji Awang

(Mantan Dekan, Fakulti Usuluddin, Universiti Malaya)

- Prof. Madya Dr. Abdul Karim Ali

(Ketua Jabatan Fiqh dan Usul, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya)

Panel Penterjemah

- Ahmad Hasan Mohd Nazam [B.A Shariah Islamiyyah (al-Azhar)]

- Mohd. Hapiz Mahaiyadin [B.A (Hons.) (al-Azhar), M.Sh. (Malaya)]

- Che Hasmawati Che Awang [BUS., (Univ. Malaya)]

- Fatimah Mamat [BUS., (Univ. Malaya)]

- Rafiah Hussin [BUS., (Univ. Malaya)]

Pengurus Projek

- Baharam Kassim - PUM / iMAP

ISI KANDUNGAN

- Kata-kata Aluan Yang DiPertua Persatuan Ulama Malaysia

- Pengantar Penerbit (Juz 28)

Surah al-Mujadalah

- Hukum Zihar

- Ancaman Terhadap Orang Yang Memusuhi Allah SWT dan Rasulullah s.'a.w

- Balasan Terhadap Orang Yang Berbisik-bisik Untuk Melakukan

- Kejahatan dan Adabnya Yang Sebenar

- Adab Berada Di Dalam Mailis Menurut Islam

- Bersedekah Sebelum Mengadap Rasulullah s.'a.w

- Perihal Munafiqin Yang Wala' Kepada Orang Yang Tidak Beriman

- Balasan Terhadap Musuh Allah SWT dan Rasulullah s.'a.w.

- Janji Kemenangan Kepada Mukrninin dan Pengharaman Wala' Kepada Musuh

Surah al-Hasyr

- Pengusiran Yahudi Bani Nadhir

- Hukum al-Fai'

- Pakatan Jahat Orang-orang Munafiq dan Yahudi Serta Balasan Terhadap Mereka

- Arahan Supaya Bertaqwa dan Beramal Untuk Akhirat

- Status al-Qur’an dan Keagungan Allah Yang Menurunkannya

- Yang Memiliki al-Asma’ al-Husna

Surah al-Mumtahanah

- Larangan Memberikan Wala' Terhadap Golongan Kuffar

- Mengikuti Teladan Nabi lbrahim 'a.s dan Orang-orang Beriman

- Hubungan Muslimin Dengan Golongan Bukan Islam

- Hukum Berhijrah Dari Daerah Kufur Ke Daerah Islam

- Bai’ah Wanita Muslimah Yang Berhijrah Dengan Rasulullah s.’a.w

Surah al-Saff

- Seruan Berjihad Di Jalan Allah Di Dalam Satu Barisan (Saff)

- Peringatan Tentang Kisah Musa ‘a.s dan ‘Isa ‘a.s Bersama Bani Israil

- Perniagaan Yang Menguntungkan

Surah al-Jumu‘ah

- Ciri-ciri Kelebihan Nabi Muhammad s.‘a.w Berbanding

- Bangsa Arab dan Seluruh Manusia

- Perihal Bangsa Yahudi Dalam Mengamalkan Kitab Taurat dan Menghadapi Kematian

- Kewajipan Solat Jumaat dan Keharusan Bekerja Selepas Menunaikannya

Surah al-Munafiqun

- Sifat Jelik Golongan Munafiq Menurut Pandangan Syara‘

- Dalil Mengithbatkan Pendustaan dan Sikap Hipokrit Golongan Munafiq

- Peringatan Kepada Orang Mukrnin, Perihal Akhlak Golongan

- Munafiq dan Perintah Infaq Di Jalan Kebajikan

Surah al-Taghabun

- Bentuk-bentuk Kekuasaan Allah SWT

- Penolakan Kaum Musyrikin Terhadap Ketuhanan Allah, Kerasulan

- Muhammad s.‘a.w dan Hari Kebangkitan

- Tuntutan Supaya Beriman dan Amaran Tentang Huru-hara Pada Hari Kiamat

- Segala Yang Berlaku Tertakluk Di Bawah Qada’ dan

- Qadar Allah SWT

- Berwaspada Dengan Ujian Daripada Isteri, Anak-pinak dan Harta-benda serta Suruhan Agar Bertakwa dan Infaq

Surah al-Talaq

- Hukum-hakam Talaq dan ‘Iddah Serta Kesan Dari Ketakwaan dan Tawakkal

- ‘Iddah Wanita Yang Menopause dan Kanak-Kanak

- Tempat Tinggal dan Nafkah Untuk Isteri Yang Dalam ‘Iddah dan Upah Penyusuan

- Ancaman Terhadap Golongan Ingkar, Janji Baik Untuk Golongan Setia dan Peringatan Tentang Kekuasaan Allah SWT

Surah al-Tahrim

- Beberapa Keadaan Isteri-isteri Rasulullah s.‘a.w.

- Berlindung Daripada Api Neraka. Melakukan Taubat Nasuha dan Berjihad Menentang Golongan Kuffar

- Contoh dan Model Wanita Yang Beriman dan Kafir

Spesifikasi Buku:
Bilangan Muka Surat : xiv + 380 hal.

Saiz : 17 x 24 cm

ISBN : 983-2417-19-8

Harga:

- Kulit Nipis: RM 30.00

- Kulit Tebal: RM 40.00


Tafsir Al-Munir - Juz 27


Panel Penyemak

- Haji Abd. Ghani Samsudin

(Yang Di Pertua, Persatuan 'Ulama Malaysia)

- Sheikh Haji Abdul Halim Kadir

(Mantan Mufti Kerajaan Negeri Terengganu)

- Prof. Madya Saleh Hj. Md @ Hj. Ahmad

(Pensyarah, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya)

- Sheikh Mohd Noor Mansur al-Hafiz

(Imam Besar Masjid Negeri Perak)

- Haji Pauzi Haji Awang

(Mantan Dekan, Fakulti Usuluddin, Universiti Malaya)

- Prof. Madya Dr. Abdul Karim Ali

(Ketua Jabatan Fiqh dan Usul, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya)

Panel Penterjemah

- Prof Madya Dr. Abdul Karim Ali [BSh. (UM), PhD (Edinburgh)]- APIUM

- Ahmad Hasan Mohd Nazam [B.A. Shariah lslamiyyah (Univ. al-Azhar)]

- Che Nor Sakinah ltam [BUS., (Univ. Malaya)]

- Munira h Abd . Razza k [BUS., (Univ. Malaya)]

- Norhayati Abd. Razak [BUS., (Univ. Malaya)]

- Zanaliati Akmar Zakaria [BUS., (Univ. Malaya)]

Pengurus Projek

- Baharom Kassim - PUM / iMAP

ISI KANDUNGAN

- Kata-kata Aluan Yang DlPertua Persatuan Ulama Malaysia

- Pengantar Penerbit (Juz 27)

- Pengantar Penerbit (Juz 'Amma)

Surah al-Dzaariyat

- Allah Bersumpah Bahawa Hari Kebangkitan Pasti Berlaku

- Balasan Orang Yang Bertaqwa dan Sifatnya

- Kisah Tetamu lbrahim dan Peranan Mereka Memusnahkan Kaum Lut

- Kisah-kisah Para Anbiya' Yang Lain Bersama Kaum-kaum Mereka

- Menegaskan Keesaan dan Kebesaran Kuasa Allah

- Ancaman Kepada Musyrikin Dengan Azab Kerana Mendustakan Nabi s.'a.w.

Surah al-Tuur

- Kiamat dan Penetapan Azab Pada Hari Yang Dijanjikan

- Balasan Orang-orang Yang Bertakwa dan Kurniaan Allah Kepada Mereka di Hari Kiamat

- Kewajipan Meneruskan Tazkirah dan Nasihat Meskipun Berhadapan Dengan Berbagai Kerenah

- Buktikan Kewujudan Pencipta dan Kewajipan MengesakanNya Melalui Dalil Dalam Diri dan Alam

- Menghindarkan Diri Dari Golongan Kafir Kerana Keengganan Mereka Tunduk Kepada Bukti-bukti Nyata

Surah al-Najm

- Penegasan Tentang Bukti Kenabian dan Keterangan Wahyu

- Larangan Syirik dan Huraian Tentang Tidak Berfaedahnya Berhala

- Celaan Terhadap Musyrikin Kerana Menamakan Malaikat Itu Sebagai Anak Perempuan Allah

- Balasan Orang-orang Yang Berbuat Kejahatan dan Orang Yang Berbuat Kebaikan Serta Sifat-sifat Mereka Yang Berbuat Kebaikan

- Celaan Terhadap Sesetengah Pembesar Musyrikin Yang Kaya Kerana Mereka Enggan Mengikut Kebenaran dan Peringatan Kepada Rasulullah Mengenai Kandungan Suhuf (Lembaran) Ibrahim dan Musa

- Mematuhi Pesanan al-Qur'an dan Misi Rasul Serta Peringatan Tentang Huru-hara Kiamat

Surah al-Qamar

- Bulan Terbelah Serta Sikap Kaum Musyrikin Terhadap Peristiwa Ini

- Mengulangi Kisah-kisah Umat-umat Terdahulu Yang Mendustakan Rasul-rasul:

§ Pertama: Kisah Kaum Nuh 'a.s.

§ Kedua: Kisah 'Ad Kaum Hud 'a.s.

§ Ketiga: Kisah Thamud Kaum Salih 'a.s.

§ Keempat: Kisah Kaum Lut 'a.s.

§ Kelima: Kisah Keluarga Fir'aun

- Celaan Terhadap Musyrikin Dari Kalangan Kafir Quraisy Serta Keterangan Mengenai Balasan Orang-orang Yang Berbuat Dosa dan Orang-orang Yang Bertakwa

Surah al-Rahman

- Nikmat llahi Yang Paling Utama di Dunia dan di Akhirat

- Nikmat al-Qur'an dan Segala Yang Ada di Bumi

- Penerangan Tentang Beberapa Nikmat Allah

- Kemusnahan Segala Nikmat dan Jagat Raya Kecuali Allah SWT

- Pembalasan di Akhirat Terhadap Amalan Baik dan Buruk

- Langit Terbelah dan Keadaan Orang Yang Melakukan Dosa Pada Hari Kiamat

- Jenis-jenis Nikmat Allah ke Atas Orang-orang Yang Bertakwa Pada Hari Akhirat. Pertama: Sifat Syurga

- Sifat-sifat Lain Bagi Syurga

Surah al-Waaqi'a h

- Kiamat dan Kategori Manusia Pada Masa Itu

- Jenis-jenis Nikmat Untuk Golongan al-Sadiqun

- Jenis-jenis Nikmat Bagi Golongan Kanan

- Jenis-jenis Azab Bagi Golongan Kiri di Akhirat

- Dalil Ketuhanan Allah dan KuasaNya Untuk Menghidupkan Manusia Semula dan Memberi Ganjaran

- Penegasan Tentang Kenabian. Kebenaran al-Qur'an Serta Penyelaran Terhadap Akidah Orang Musyrikin

Surah al-Hadid

- Amalan Bertasbih Memuji Allah Setiap Waktu dan Sebab-sebabnya

- Beberapa Tanggungjawab Keagamaan: Galakan Beriman Kepada Allah SWT Serta Rasulullah s.'a.w dan Galakan Berinfaq

- Keadaan Golongan Munafiqun Pada Hari Kiamat

- Takut Kepada Allah. Balasan Bagi Orang-orang Yang Dermawan dan Golongan Mukmin Serta Kafir

- Keadaan Dunia dan Galakan Terhadap Amalan Akhirat

- Kaitan Musibah Dengan Qada' dan Qadar Serta Jenayah Orang-orang Bakhil Terhadap Diri Mereka Sendiri

- Tujuan Kebangkitan Para Rasul

- Perlembagaan Masyarakat Islam dan Undang-undang Kehakiman

- Kesatuan Dasar Syariat dan Hubungan Islam Dengan Agama Sebelumnya

Spesifikasi Buku:
Bilangan Muka Surat : xix + 365 hal.

Saiz : 17 x 24 cm

ISBN : 983-2417-15-5

Harga:

- Kulit Nipis: RM 27.00

- Kulit Tebal: RM 37.00

Tuesday, January 1, 2008

PROJEK TERJEMAHAN TAFSIR AL-MUNIR


Pembangunan ilmu di kalangan umat Islam merupakan perkara yang tidak boleh dipinggirkan. Malah penekanan terhadapnya harus seiring dengan aspek-aspek pembangunan fizikal yang lain. Dalam konteks masyarakat Islam di Malaysia, antara perkara yang tidak dapat dinafikan menjadi elemen penyumbang ke arah pembangunan ilmu dan pengisian rohaniyyah ialah program-program pengajian dan tadahan kitab di masjid-masjid, surau-surau dan di tempat-tempat pengajian tidak formal lainnya. Namun yang kerap menjadi persoalan ialah pemilihan kitab yang sesuai untuk ditelaah dan dibahaskan serta bersifat kotemporari bagi mencapai hasrat tersebut.

Bertolak dari senario tersebut, Persatuan Ulama Malaysia (PUM) dan Intel MULTIMEDIA AND PUBLICATION (iMAP) merasa terpanggil melakukan usaha penterjemahan Kitab Tafsir al-Munir, dengan hasrat melonjakkan lagi tahap kefahaman masyarakat dalam menanggapi pelbagai persoalan yang berhubungkait dengan Islam. Disamping menyegarkan lagi budaya cintakan ilmu dalam kerangka membantu merealisasikan masyarakat madani.

Hasrat dan dorongan untuk menterjemahkan Tafsir al-Munir tersebut telah diusulkan kepada kami oleh al-fadhil Ustaz Haji Ghazali Abdul Hamid, Naib Yang DiPertua II PUM pada awal tahun 2001. Berikutan itu, PUM dan iMAP telah berkerjasama membentuk satu panel penterjemah yang terdiri daripada ahli akademik yang berwibawa dari pelbagai bidang kepakaran agama untuk memastikan bahawa hasil penterjemahan tafsir ini akan merangkumi semua aspek. Dalam pada itu, kerja-kerja merisik dan memohon kebenaran mendapatkan Hak Penterjemahan dan Penerbitan Eksklusif Tafsir al-Munir bagi kesemua 16 jilid kitab asal Tafsir al-Munir dari Dar El-Fikr, Syiria juga dilakukan serentak.

Alhamdulillah, keizinan mendapatkan hak penterjemahan dan penerbitan eksklusif telah dicapai dengan termeterinya satu perjanjian bertulis di Kuala Lumpur di antara Dar El-Fikr, Syiria (yang diwakili sendiri oleh Pengarang kitab asal, Prof Dr. Wahbah Mustafa al-Zuhaily dan PUM/iMAP (yang diwakili oleh Pengarah Urusan iMAP) pada 23hb. Jun 2001.

Pengarang kitab ini, Prof. Dr. Wahbah Mustaffa al-Zuhaily merupakan ulama’ akademis dan tokoh ilmuan Islam tersohor. Beliau berasal dari Damsyik, Syria. Beliau juga telah menulis sekian banyak kitab yang menjadi rujukan seperti al-Fiqh al-Islami (11 jilid – yang diulang cetak 23 kali) dan al-Fiqh al-Islami wa Adilatuhu dan lain-lain.

Kita asal Tafsir al-Munir ini berjumlah 16 jilid, merangkumi 30 Juzu’ dan secara keseluruhannya mengandungi 10,151 halaman. Meskipun kitab ini besar, namun untuk manfaat pembaca dan umat Islam di rantau ini, PUM / iMAP insyaallah akan mengusahakan penterjemahan keseluruhan 16 jilid tersebut. Untuk peringkat permulaan, penterjemaahan dilakukan secara berperingkat-peringkat dimulai dengan Juzu Amma.

PUM melihat usaha penterjemahan kita Tafsir al-Munir ini sebagai satu sumbangan persatuan yang tidak ternilai dengan wang ringgit terutama kepada masyarakat Islam di Malaysia khasnya dan nusantara amnya.

TAFSIR AL-MUNIR



TAFSIR AL-MUNIR

Tafsir ini membahas seluruh ayat al-Qur'an dari awal surat al-Fâtihah sampai akhir surat an-Nâs. Muhammad Ali Iyazi dalam bukunya, Al-Mufassirûn Hayâtuhum wa Manhajuhum, mengatakan bahwa pembahasan kitab tafsir ini menggunakan gabungan antara corak tafsîr bi al-Ma'tsûr dengan tafsîr bi ar-ra'yi, serta menggunakan gaya bahasa dan ungkapan yang jelas, yakni gaya bahasa kontemporer yang mudah dipahami bagi generasi sekarang ini. Oleh sebab itu, beliau membagi ayat-ayat berdasarkan topik untuk memelihara bahasan dan penjelasan di dalamnya.

Tentang tafsirnya ini, Wahbah az-Zuhaili menyatakan: "Tafsir al-Munir ini bukan hanya sekedar kutipan dan kesimpulan dari beberapa tafsir, melainkan sebuah tafsir yang ditulis dengan dasar selektifitas yang lebih shahih, bermanfaat, dan mendekati ruh (inti sari) kandungan ayat al-Qur'an, baik dari tafsir klasik maupun modern dan tafsir bi al-ma’tsur ataupun tafsir rasional. Di dalamnya juga diupayakan untuk menghindari perbedaan teori atau pandangan teologi yang tidak dibutuhkan dan tidak berfaedah.

Tafsir ini ditulis setelah beliau selesai menulis dua buku lainnya, yaitu Ushul Fiqh al-Islamy (2 jilid) dan al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu (8 Jilid). Sebelum memulai penafsiran terhadap surat pertama (al-Fatihah), Wahbah az-Zuhaili terlebih dahulu menjelaskan wawasan yang berhubungan dengan ilmu al-Qur'an.

Dalam Muqaddimah, beliau mengatakan bahwa tujuan dari penulisan tafsir ini adalah menyarankan kepada umat Islam agar berpegang teguh kepada al-Qu'ran secara ilmiah.

Dalam hal ini, Ali Iyazi menambahkan bahwa tujuan penulisan Tafsir al-Munir ini adalah memadukan keorisinilan tafsir klasik dan keindahan tafsir kontemporer, karena menurut Wahbah az-Zuhaili banyak orang yang menyudutkan bahwa tafsir klasik tidak mampu memberikan solusi terhadap problematika kontemporer, sedangkan para mufassir kontemporer banyak melakukan penyimpangan interpretasi terhadap ayat al-Quran dengan dalih pembaharuan. Oleh karena itu, menurutnya, tafsir klasik harus dikemas dengan gaya bahasa kontemporer dan metode yang konsisten sesuai dengan ilmu pengetahuan modern tanpa ada penyimpangan interpretasi.

Secara metodis sebelum memasuki bahasan ayat, Wahbah az-Zuhaili pada setiap awal surat selalu mendahulukan penjelasan tentang keutamaan dan kandungan surat tersebut, dan sejumlah tema yang terkait dengannya secara garis besar. Setiap tema yang diangkat dan dibahas mencakup tiga aspek, yaitu: Pertama, aspek bahasa, yaitu menjelaskan beberapa istilah yang termaktub dalam sebuah ayat, dengan menerangkan segi-segi balaghah dan gramatika bahasanya.

Kedua, tafsir dan bayan, yaitu deskripsi yang komprehensif terhadap ayat-ayat, sehingga mendapatkan kejelasan tentang makna-makna yang terkandung di dalamnya dan keshahihan hadis-hadis yang terkait dengannya. Dalam kolom ini, beliau mempersingkat penjelasannya jika dalam ayat tersebut tidak terdapat masalah, seperti terlihat dalam penafsirannya terhadap surat al-Baqarah ayat 97-98. Namun, jika ada permasalahan diulasnya secara rinci, seperti permasalahan nasakh dalam ayat 106 dari surat al-Baqarah.

Ketiga, fiqh al-hayat wa al-ahkam, yaitu perincian tentang beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari beberapa ayat yang berhubungan dengan realitas kehidupan manusia.

Az-Zuhaili sendiri menilai bahwa tafsirnya adalah model tafsir al-Qur’an yang didasarkan pada al-Qur’an sendiri dan hadis-hadis shahih, mengungkapkan asbab an-nuzul dan takhrij al-hadis, menghindari cerita-cerita Isra’iliyat, riwayat yang buruk, dan polemik, serta bersikap moderat.

Sedangkan dalam masalah teologis, beliau cenderung mengikuti faham ahl al-Sunnah, tetapi tidak terjebak pada sikap fanatis dan menghujat madzhab lain. Ini terlihat dalam pembahasannya tentang masalah "Melihat Tuhan" di dunia dan akhirat, yang terdapat pada surat al-An'am ayat 103.

(Keterangan ini merujuk pada kitab Al-Mufassirûn Hayâtuhum wa Manhajuhum karya Sayyid Muhammad Ali Iyazi; kitab Tarjamah al-Mufassir fi Kutaeb Shadr Haul at-Tafsir al-Munir; dan kitab Tafsir al-Munir sendiri)